Minggu, 06 September 2015

Janin Lenyap Ketika Hamil

Janin Lenyap Ketika Hamil

dr rochelle skin expert

 Kehamilan merupakan factor yang ditunggu-tunggu dan diinginkan oleh pasangan suami istri, terutama yang baru dr rochelle skin expert menikah. Pusing, mual, bahkan sudah tes kehamilan menggunakan test pack dan hasilnya positif, namun macam mana mampu menjadi tidak hamil? Kejadian ini benar-benar lah sangat teramat jarang terjadi, namun hal ini perlu didapati oleh warga, terutama para ibu-ibu. Tak Sedikit mitos yang ditimbulkan akibat kejadian ini, “Apa janin dapat lenyap di tengah masa kehamilan?” “Apa janin saya diambil oleh makhluk halus?.”
Pertanyaan-pertanyaan itu bermunculan sebab pada waktu-waktu yang lalu belum ada media yang lumayan canggih utk memeriksa kehamilan. Kehamilan sangat sering didiagnosis atas keluhan yang dialami oleh perempuan seperti sudah telat haid tatkala beberapa bulan, mual, pusing dan muntah-muntah. Padahal tanda-tanda tersebut belum bakal memastikan sepenuhnya bahwa sang ibu sedang dalam periode kehamilan.
 Kehamilan Palsu atau False Pregnancy atau Pseudocyesis merupakan keadaan di mana satu orang wanita merasa bahwa dia sedang hamil (padahal tidak) yang tentu saja disertai bersama tanda-tanda atau gejala kehamilan yang sama dgn gejala kehamilan pada rata rata seperti perut membesar, payudara melembek dan membesar, berhenti datang bulan, merasakan pergerakan janin, mual, muntah, dan lain-lain. Mengapa perihal tersebut mampu berlangsung?
 Pseudocyesis ini pada rata rata mampu berlangsung pada seluruh mamalia, baik binatang maupun manusia. Pada manusia, gejala ini tak jarang dialami oleh para wanita yang berusia 20-40 thn. Pseudocyesis ini terjadi karena elemen psikis. Faktor psikis ini sering timbul akibat pengaruh dari orang tua seperti suami, tetangga, mertua, dan lain-lain, misalnya suami yang ingin cepat-cepat punyai anak, atau mertua yang mendesak tetap untuk melaksanakan hubungan intim lantaran ingin menggendong cucu, hal-hal seperti ini yang akan mempengaruhi elemen psikis si wanita sehingga mungkin saja mengalami pseudocyesis meningkat.
 Tanda-tanda seperti perut membesar, serta bukan menjadi pertanda. Ada serta yang sudah menggunakan testpack dan mendapat hasil positif, tapi nyata-nyatanya ia tidak hamil, bahkan ada yang merasakan pergerakan bayi dalam perut, namun ia juga tidak hamil. Perut membesar bukan tanda sedang terjadinya kehamilan. Perut membesar dapat berjalan lantaran sang ibu banyak makan lantaran merasa hamil, atau sanggup pula dikarenakan air seni yang ditahan lama, atau tanda penyakit lainnya seperti adanya kista atau miom.
 Sekalipun sudah coba tes kehamilan memanfaatkan test pack, tidak menjamin bahwa si ibu sedang hamil. Testpack tidak 100% efektif dalam mendiagnosis kehamilan. Karena kalau tidak mengerti dalam menggunakan testpack, mampu membuat hasil tersebut seakan-akan positif. Kendala hormon pun mampu membuat hasil testpack seolah-olah positif. Tapi kesalahan-kesalahan ini pun belum tentu sepenuhnya kesalahan pengguna, namun mungkin saja kesalahan dari fasilitas tersebut seperti cacatnya media tes kehamilan tersebut.
 Keterlambatan Haid pun sanggup berlangsung pada gejala ini. Hal ini sanggup terjadi dikarenakan factor psikis yang mengganggu misalnya stress. Tak Sedikit kasus dimana waktu perempuan sedang mengalami stress maka siklus haidnya serta berubah menjadi terlambat atau terlalu serta-merta.
Tak jarang para laki-laki atau sang suami juga menderita kelainan ini. Jikalau gejala ini dialami oleh cowok, gejala ini disebut couvade atau sympathetic pregnancy. Para pria ini bakal mengalami gejala seperti pasangan mereka yang sedang hamil. Di Indonesia biasa disebut suami yang ikut ngidam pada kala istrinya hamil.
 Kontraksi pun bisa berjalan pada yang penderita pseudocyesis, seperti kala ingin buang air gede, dianggap sbg kontraksi. Pergerakan usus dianggap sbg pergerakan bayi, hal-hal seperti ini mungkin berlangsung kepada si penderita sebab amat berharap untuk punya anak.
 Kehamilan palsu tak jarang dikaitkan dgn mitos bahwa janin diambil makhluk halus. Ada kasus serta dimana ada bayi yang kepalanya tak ada atau kepalanya dimakan? Kelainan ini pula tak jarang ditemukan, lebih sering yakni resiko dari mengkonsumsi obat-obatan sembarangan ketika hamil.
 Kasus yang biasa terjadi adalah sang ibu tidak pernah control ke dokter dan tidak pernah di USG. Pada kala pergi ke dokter, merupakan diwaktu dirujuk oleh bidan lantaran bunyi jantung bayinya sudah sulit didengar. Ternyata benar-benar bayinya sudah meninggal dan terdapat kelainan kepada kepala bayinya, berupa tidak utuhnya tulang tengkoraknya.
 Sebenarnya kelainan pada struktur tulang tengkorak (cranium) bayi sudah dapat di tonton melalui USG kepada umur 10 minggu. Jadi alangkah terlambatnya kalau pasien baru mau USG bila sudah hamil 7 bulan.

 Berikut ciri-ciri wanita yang memiliki risiko utk mengalami kelainan ini :

 1. Wanita yang belum akan anak pada usia akhir 30 atau awal 40 thn.
 2. Wanita dengan kondisi emosi yang tidak stabil, terutama yang berhubungan dengan kehamilan.
 3. Wanita dengan riwayat abortus ataupun kematian janin pada awal mulanya.

Untuk membedakan antara pseudocyesis atau tidak, amat disarankan untuk segera kontrol ke dokter kandungan kapan serta mulai sejak merasakan adanya kehamilan, bahkan tambah baik lagi bila konsultasi sejak merencanakan kehamilan. Karena dokter kandungan mampu memberi tahu cara yang baik dan benar utk menyambut kehamilan. Di Indonesia bahkan di kota-kota agung, sangat sering yang dilakukan mula-mula kali perempuan disaat tau beliau hamil adalah datang ke bidan, bukan ke dokter kandungan, padahal itu salah. Yang seharusnya didatangi buat konsultasi merupakan dokter spesialis kandungan.
Hal yang harus dilakukan buat wanita yang sudah mengalami pseudocyesis merupakan jalankan komunikasi yang baik antara si wanita dgn suami dan orang-orang disekitarnya serta yang sudah menganggap bahwa si ibu hamil. Setelah itu konsultasilah ke dokter untuk cari tahu penyakit lain yang mendasari aspek ini, seperti infeksi saluran kencing atau ganjalan hormonal, baru setelah itu cari trick utk mengatasi Tapi bukan berarti setiap orang mengalami faktor ini.

 Janin Lenyap Disaat Hamil

 Kehamilan yakni perihal yang ditunggu-tunggu dan di inginkan oleh pasangan suami istri, terutama yang baru menikah. Pusing, mual, bahkan sudah tes kehamilan memakai test pack dan hasilnya positif, tetapi macam mana dapat menjadi tidak hamil? Kejadian ini benar-benar lah amat sangat jarang terjadi, tetapi hal ini perlu diketahui oleh warga, terutama para ibu-ibu. banyak mitos yang ditimbulkan akibat kejadian ini, “Apa janin mampu lenyap ditengah musim kehamilan?” “Apa janin saya diambil oleh makhluk halus?.”
Pertanyaan-pertanyaan itu bermunculan sebab pada waktu-waktu yang dahulu belum ada alat yang pass mutahir buat mengecek kehamilan. Kehamilan lebih tidak jarang didiagnosis atas keluhan yang dialami oleh perempuan seperti sudah telat haid selama sekian tidak sedikit bulan, mual, pusing dan muntah-muntah. Padahal tanda-tanda tersebut belum dapat memastikan sepenuhnya bahwa sang ibu sedang dalam masa kehamilan.
 Kehamilan Palsu atau False Pregnancy atau Pseudocyesis yakni keadaan dimana seorang wanita merasa bahwa dirinya sedang hamil (padahal tidak) yang tentu saja disertai dengan tanda-tanda atau gejala kehamilan yang sama bersama gejala kehamilan pada umumnya seperti perut membesar, payudara melembek dan membesar, berakhir datang bulan, merasakan pergerakan janin, mual, muntah, dan lain-lain. Mengapa hal itu bakal berlangsung?
 Pseudocyesis ini kepada kebanyakan dapat berlangsung terhadap semua mamalia, baik binatang maupun manusia. Pada manusia, gejala ini tak jarang dialami oleh para wanita yang berusia 20-40 th. Pseudocyesis ini terjadi sebab elemen psikis. Elemen psikis ini sering timbul akibat pengaruh dari orangtua seperti suami, tetangga, mertua, dan lain-lain, misalnya suami yang ingin cepat-cepat punyai anak, atau mertua yang mendesak konsisten buat laksanakan interaksi intim sebab ingin menggendong cucu, hal-hal seperti ini yang mampu mempengaruhi faktor psikis si wanita sehingga bisa jadi mengalami pseudocyesis meningkat.
 Tanda-tanda seperti perut membesar, juga bukan menjadi pertanda. Ada juga yang sudah menggunakan testpack dan mendapat hasil positif, namun ternyata ia tidak hamil, bahkan ada yang merasakan pergerakan bayi dalam perut, tetapi dia serta tidak hamil. Perut membesar bukan tanda sedang terjadinya kehamilan. Perut membesar bisa terjadi lantaran sang ibu banyak makan dikarenakan merasa hamil, atau mampu serta sebab air seni yang ditahan lama, atau tanda penyakit lainnya seperti adanya kista atau miom.
 Sekalipun sudah cobalah tes kehamilan menggunakan test pack, tidak menjamin bahwa si ibu sedang hamil. Testpack tidak 100% efektif dalam mendiagnosis kehamilan. Sebab apabila tidak mengerti dalam memakai testpack, dapat membuat hasil tersebut seakan-akan positif. Gangguan hormon juga bakal membuat hasil testpack seolah-olah positif. Tapi kesalahan-kesalahan ini pula belum tentu sepenuhnya kesalahan customer, namun barangkali kesalahan dari media tersebut seperti cacatnya sarana tes kehamilan tersebut.
 Keterlambatan Haid juga bisa terjadi pada gejala ini. Aspek ini akan berlangsung karena factor psikis yang mengganggu misalnya stress. banyak kasus di mana ketika perempuan sedang mengalami stress maka siklus haidnya pula berubah menjadi terlambat atau terlalu serta-merta.
sering para laki laki atau sang suami juga menderita kelainan ini. Jika gejala ini dialami oleh laki laki, gejala ini disebut couvade atau sympathetic pregnancy. Para pria ini mampu mengalami gejala seperti pasangan mereka yang sedang hamil. Di Indonesia biasa disebut suami yang ikut ngidam kepada dikala istrinya hamil.
 Kontraksi pula bisa berjalan terhadap yang penderita pseudocyesis, seperti ketika ingin buang air besar, dianggap juga sebagai kontraksi. Pergerakan usus dianggap sebagai pergerakan bayi, hal-hal seperti ini barangkali terjadi pada si penderita karena teramat teramat menginginkan utk punyai anak.
 Kehamilan palsu sering dikaitkan bersama mitos bahwa janin diambil makhluk halus. Ada kasus pun di mana ada bayi yang kepalanya ga ada atau kepalanya dimakan? Kelainan ini juga tak jarang ditemukan, seringkali merupakan resiko dari konsumsi obat-obatan sembarangan ketika hamil.
 Kasus yang biasa terjadi merupakan sang ibu tidak pernah control ke dokter dan tidak pernah di USG. Kepada kala pergi ke dokter, ialah diwaktu dirujuk oleh bidan lantaran bunyi jantung bayinya sudah sulit didengar. Ternyata memang bayinya sudah meninggal dan terdapat kelainan terhadap kepala bayinya, berupa tidak utuhnya tulang tengkoraknya.
 Sebenarnya kelainan pada struktur dr rochelle skin expert tulang tengkorak (cranium) bayi sudah mampu di lihat melalui USG pada umur 10 minggu. Jadi alangkah terlambatnya bila pasien baru mau USG jika sudah hamil 7 bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog